Kesultanan
Mataram berdiri sekitar abad ke-17 setelah runtuhnya Kerajaan Demak dan Pajang. Letak Kesultanan Mataram ini di
sebelah tenggara Yogyakarta, tepatnya Kotagede. Kesultanan Mataram memiliki
peran yang cukup penting dalam perjalanan secara kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara. Hal ini terlihat dari semangat raja-raja untuk memperluas daerah
kekuasaan dan mengIslamkan para penduduk daerah kekuasaannya.
- Panembahan Senopati
Senopati
menghadapi rintangan terhadap bupati-bupati yang menentangnya dan ingin
melepaskan diri. Wilayah kekuasaan yang berhasil ditundukkan meliputi Galuh
(Jawa Barat) sampai Pasuruan, Jawa Timur.
- Mas Jolang atau Panembahan Seda
Krapyak
Pada masa
pemerintahan Mas Jolang ini diwarnai dengan adanya peperangan terhadap para
pemberontak terutama pada bupati di daerah pesisir. Mas Jolang berusaha
memperluas kekuasaannya namun ia tidak mampu sampai ia wafat pada tahu 1613.
- Mas Rangsang
Pada masa
pemerintahan Mas Rangsang atau Sultan Agung Senopati Ing Alaga Ngabdurrahman
Kalipatullah ia menghadapi berbagai macam rintangan untuk melanjutkan cita-cita
Senopati.
- Bupati-bupati yang tidak mau
tunduk terhadap Mataram
- Kompeni Belanda di Batavia
- Koalisi dengan Kesultanan
Banten dan Cirebon
- Sultan Agung mempersiapkan
sejumlah pasukan guna menundukkan rintangan-rintangan itu. Sultan Agung
menggempur pertahanan bupati-bupati daerah pesisir yang kemudian tunduk
kepada Mataram. Hingga Surabaya pun tunduk pada Mataram pada tahun 1625.
Kesultanan
Mataram mencapai puncak keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Agung, yaitu
:
- Memperluas daerah kekuasaannya
- Mengatur dan mengawasi
wilayahnya yang luas itu dari pemerintah pusatnya
- Mataram merupakan pengekspor
beras terbesar pada masa itu
- Melakukan ekspansi secara
besar-besaran
- Mengubah perhitungan tahun Jawa
dari Hindu ke Islam
- Menyusun karya sastra, Sastra
Gending
- Pada masa pemerintahan
raja-raja pengganti Sultan Agung, Kesultanan Mataram mengalami kemunduran
karena adanya pendudukan Belanda-VOC yang menguasai seluruh daerah pantai
utara Jawa dan pulau Madura.
- Pada Perjanjian Giyanti,
Kesultanan Mataram dipecah menjadi 2 yaitu Kesultanan Surakarta dan
Kesultanan Yogyakarta. Dan melalui Perjanjian Salatiga, Surakarta
dan Yogyakarta terpecah dengan munculnya Mangkunegara dan Pakualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar